PERINTAH  UNTUK MENUJU ALLAH SWT DAN BERGAUL SESAMA MANUSIA
Sahabatku yang berbaik hatinya.

Manusia diciptakan hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun dalam kehidupan kita, tidak terlepas dengan yang namanya pergaulan dengan sesama manusia. Karena memang kita diciptakan sebagai makhluk sosial. Yang senantiasa membutuhkan orang lain dan mengharapkan campur tangan manusia lain dikehidupan kita.
Sahabatku yang berbaik hatinya.

Allah Ta'ala berfirman:

"Maka oleh karena itu, segeralah berlari kepada Allah, sesungguhnya saya adalah pemberi peringatan yang terang - dari Allah padamu." (adz-Dzariyat: 50)

•    Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu cinta kepada hamba yang bertaqwa serta kaya dan tersembunyi yakni tidak sebagai orang masyhur dan tidak dikenal orang karena tidak mempunyai kedudukan." (Riwayat  Muslim) Yang dimaksud dengan kata alghani yakni kaya itu ialah kaya jiwanya-jadi bukan kaya hartabenda, sebagaimana dijelaskan dalam Hadis shahih.

•    Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Ada seorang lelaki berkata: "Manakah orang yang paling utama itu, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. bersabda: "Yaitu seorang mu'min yang berjihad dengan badannya dan hartanya fi-sabilillah." Kemudian orang itu bertanya lagi: "Selanjutnya  siapakah?"  Beliau  s.a.w.  bersabda:  "Kemudian  seorang  yang  memencilkan dirinya dalam suatu jalanan di gunung maksudnya suatu tempat di antara dua gunung yang dapat digunakan sebagai kediaman dari beberapa tempat di gunung, untuk menyembah kepada Tuhannya." Dalam riwayat lain disebutkan: "Karena ia bertaqwa kepada Allah dan meninggalkan para manusia dari kejelekannya diri sendiri" jadi mengasingkan diri dari orang banyak, sehingga tidak akan sampailah kejelekannya diri sendiri itu kepada orang-orang banyak tadi. (Muttafaq 'alaih)

•    Dari Abu Said al-Khudri r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hampir saja bahwasanya sebaik-baik harta seseorang Muslim itu ialah kambing yang diikutinya sampai ke puncak gunung serta tempat-tempat hujan - yaitu tempat-tempat yang banyak rumputnya. Orang itu lari ke sana dengan membawa agamanya karena takut adanya beberapa macam fitnah." (Riwayat Bukhari)

•    Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Tidak seorang yang diutus oleh Allah sebagai Nabi, melainkan ia tentu pernah menggembala kambing." Para sahabat beliau s.a.w. bertanya: "Dan tuan sendiri - apakah juga menggembala kambing?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, sayapun menggembala kambing itu, yaitu di Qararith. Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah." Qararith itu ada yang mengatakan bahwa ia adalah nama tempat penggembalaan di Makkah, tetapi ada yang mengatakan bahwa itu adalah nama bagian dari wang dinar atau dirham, yakni bahwa beliau s.a.w. menggembala itu dengan menerima upah qararith. (Riwayat Bukhari)

•    Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w. bahwasanya ia bersabda: "Setengah  daripada  sebaik-baik  keadaan  kehidupan  para  manusia  ialah  seseorang yang memegang kendali kudanya untuk melakukan peperangan fisabilillah, ia terbang di atas punggungnya. Setiapkali ia mendengar suara gemuruh atau suara dahsyat di medan peperangan itu ia segera terbang ke sana untuk mencari supaya terbunuh atau kematian yang disangkanya bahwa di tempat suara gemuruh    itulah tempatnya. Atas seseorang yang memelihara kambing di puncak gunung dari beberapa puncak gunung yang ada, ataupun di suatu lembah dari beberapa lembah ini. Ia mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta menyembah Tuhannya sehingga ia didatangi oleh keyakinan - yakni kematian. Tidak ada dari para manusia itu kecuali dalam kebaikan." (Riwayat Muslim)

Ketahuilah bahwasanya bercampur - bergaul - dengan orang banyak menurut cara yang saya sebutkan itu adalah yang terpilih dan itulah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. serta para Nabi Iain-lain shalawatullah wa salamuhu 'alaihim, begitu juga dilakukan oleh para  khulafa'  rasyidun  dan  orang-orang  yang sesudah  mereka  yaitu  dari  golongan  para sahabat serta para tabi'in dan pula orang-orang yang sesudah mereka dari golongan alim- ulama kaum Muslimin dan orang-orang yang pilihan di antara mereka. Yang sedemikian itu adalah mazhabnya sebagian besar kaum tabi'in dan orang-orang yang sesudah mereka.

Imam as-Syafi'i dan Imam Ahmad serta sebagian banyak ahli fikih radhiallahu 'annum juga mengucapkan  -  berpendapat sebagaimana yang tersebut di atas  itu yakni  lebih  baik bergaul dengan para manusia untuk beramar ma'ruf nahi mungkar daripada mengasingkan diri sendiri serta menghindari bergaul.

Allah Ta'ala berfirman:

"Dan tolong menolonglah engkau semua atas kebajikan dan ketaqwaan." (al-Maidah: 2)
Ayat-ayat yang semakna dengan apa yang saya sebutkan di atas itu amat banyak dan mudah dimaklumi. Dengan demikian maka kita haruslah mengikuti perintah Allah SWT dan anjuran dari Rasulullah SAW. Karena dengan seperti itu maka hidup kita akan lebih terjamin keindahannya.


SYUKRON KATSIRON