Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak lepas dengan interaksi sesama manusia yang lain. Terkadang kita juga membutuhkan orang lain dalam menyempurnakan hidup kita. Termasuk dalam hal meminta izin kepada orang lain. Supaya kita tidak salah dalam melangkah marilah kita pelajari dalil – dalil dibawah ini :
Allah Ta'ala berfirman:
"Hai sekaiian orang-orang yang beriman, janganlah engkau semua memasuki rumah yang bukan rumahmu sendiri, sehingga engkau semua meminta izin dan mengucapkan salam kepada ahli rumah itu - yakni orang-orang yang ada di dalamnya."(an-Nur: 27)
Allah Ta'ala juga berfirman:
Jikalau anak – anakmu itu telah sampai ke umur dewasa, maka hendaklah mereka meminta izin -jikalau hendak masuk ke tempat-mu-sebagaimana meminta izinnya orang-orang yang dahulu tadi -yakni sebagaimana orang-orang dewasa yang Iain-Iain." (an-Nur: 59)
Sedangkan disebutkan pada beberapa riwayat hadist Nabi Muhammad SAW yang antara lain yaitu :
• Dari Abu Musa r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Meminta izin itu sebanyak tiga kali saja. Maka jikalau diizinkan untukmu maka masuklah dan jikalau tidak - yakni meminta izin sampai tiga kali tetapi tidak ada jawaban, maka kembalilah." (Muttafaq 'alaih)
• Dari Sahl bin Sa'ad r.a katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Hanyasanya meminta izin itu diadakan peraturannya karena adanya penglihatan." Maksudnya bahwa melihat keadaan seseorang dari celah-celah pintu atau dinding dan sebagainya itu dilarang. Oleh karena itu hendaklah meminta izin saja, jikalau hendak masuk rumah seseorang yaitu dengan rnengetuk pintu, menekan bel dan Iain-Iain. (Muttafaq 'alaih)
• Dari Rib'i bin Hirasy, katanya: "Kami diberitahu oleh seorang lelaki dari kabilah Bani 'Amir bahwasanya ia meminta izin kepada Nabi s.a.w. dan beliau itu sedang ada dalam rumah. Kemudian orang itu berkata: "Adakah saya boleh masuk?" Rasulullah s.a.w. lalu bersabda kepada pelayannya: "Keluarlah menemui orang ini dan ajarkanlah cara meminta izin padanya. Katakanlah padanya supaya ia mengucapkan: "Assalamu 'alaikum, adakah saya boleh masuk?" Orang itu mendengar keterangan beliau s.a.w. lalu mengucapkan: Assamu 'alaikum, adakah saya boleh masuk." Nabi s.a.w. lalu memberikan izin kepada orang tadi dan iapun masuklah." Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan isnad shahih.
• Dari Kildah bin al-Hanbal r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. lalu saya masuk padanya dan saya tidak mengucapkan salam, lalu Nabi s.a.w. bersabda: "Kembalilah dan ucapkanlah: Assalamu 'alaikum. Apakah saya boleh masuk?" Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
• Dari Anas r.a. dalam Hadisnya yang masyhur mengenai ceritera isra', katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Kemudian Jibril naik dengan saya ke langit dunia, lalu ia meminta supaya dibukakan pintu. la lalu ditanya: "Siapakah ini?" la menjawab: "'Jibril." Ditanya: "Siapakah yang beserta anda?" la menjawab: "Muhammad." Selanjutnya ia naik lagi ke langit yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. la ditanya pada tiap-tiap pintu langit: "Siapakah ini?" la menjawab: "Jibril." (Muttafaq 'alaih)
• Dari Abu Zar r.a., katanya: "Saya keluar pada suatu malam dari beberapa malam, tiba-tiba tampak Rasulullah s.a.w. sedang berjalan sendirian. Saya terus berjalan di bawah bayangan bulan, lalu beliau s.a.w. menoleh lalu bertanya: "Siapakah ini?" Saya menjawab: "Abu Zar." (Muttafaq 'alaih)
• Dari Ummu Hani' radhiallahu 'anha, katanya: "Saya men-datangi Nabi s.a.w. dan beliau s.a.w. sedang mandi dan Fathimah menutupinya, lalu beliau bertanya: "Siapakah ini?" Saya menjawab: Ummu Hani'. (Muttafaq 'alaih)
• Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. lalu saya mengetuk pintu, kemudian beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah ini?" Lalu saya menjawab: "Saya." Kemudian beliau mengucapkan: "Saya, saya," seolah-olah beliau membenci jawapan yang sedemikian itu." (Muttafaq 'alaih)
Kita harus memiliki unggah ungguh (istilah jawa : sopan) dalam meminta izin, baik meminta izin pada orang tua kita ataupun pada orang lain. Agar kita tidak menjadi orang yang sombong dalam bergaul dengan masyarakat lain.
ARIGATOU GOZAIMASU