PERINTAH UNTUK SALING MENJAGA DAN MELINDUNGI SESAMA MUSLIM

Sebagai serang muslim kita harus mapu menjaga saudara kita yang juga sesama muslim lainnya.

Allah Ta'ala berfirman:

"Dan lakukanlah perbuatan baik, tentulah engkau semua akan berbahagia." (al-Haj: 77)

Allah Ta'ala berfirman lagi:

"Dan apa saja kebaikan yang engkau semua lakukan, maka sesungguhnya Allah itu Maha

mengetahuinya."  (al-Baqarah: 215)


Nabi Muhammad juga menuntun kita dalam hadist – hadist yang antara lain :


·         Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seorang   Muslim   itu   adalah   saudaranya   orang   Muslim   lainnya,   janganlah   ia menganiaya  saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)

·         Dari     Abu     Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w.  sabdanya: "Barangsiapa yang melapangkan suatu kesusahan dari beberapa kesusahan seseorang Mu'min di dunia, maka Allah akan melapangkan untuknya suatu kesusahan dari berbagai kesusahannya pada hari kiamat. Barangsiapa yang memberikan kemudahan kepada seseorang yang kesukaran, maka Allah akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim, maka Allah akan menutupi celanya di dunia dan di akhirat. Allah itu selalu memberikan pertolongan kepada hambaNya, selama hamba itu suka memberikan  pertolongan  kepada  saudaranya.  Barangsiapa  yang  menempuh  suatu  jalan untuk mencari suatu ilmu pengetahuan, maka Allah akan memudahkan untuknya jalan menuju kesyurga.Tiadalah sesuatu kaumitu berkumpul dalam sebuah rumah dari rumah- rumah Allah, untuk membacakan kitab Allah - al-Quran - juga mentadarusnya antara mereka itu – membaca secara bergantian, melainkan turunlah kepada mereka ketenangan hati, ditutupi oleh kerahmatan Tuhan, juga diliputi oleh para malaikat dan Allah menyebutkan mereka itu di kalangan makhluk yang ada di sisinya. Barangsiapa yang diperlambatkan oleh amalan-nya sendiri, maka ia tidak akan dipercepatkan oleh keturunan darahnya -  yakni bahwa kebahagiaan itu tergantung pada amalan seseorang dan bukan karena darah ningrat atau keturunan." (Riwayat Muslim)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Hadis ini ialah:


a.       Memudahkan artinya memberi pertolongan. Maka dengan jelas dalam Hadis ini betapa utamanya memberikan pertolongan untuk menyampaikan hajat kebutuhan kaum Muslimin, baik yang berupa ilmu pengetahuan, harta, derajat, nasihat atau menunjukkannya ke  arah  kebaikan.  Juga  pertolongan  yang  berupa  tenaga  atau  doa  yang  ditujukan agar saudaranya seagama itu tercapai maksudnya.

b.      Menempuh  jalan  artinya, baikpun    berjalan betul-betul untuk mencari ilmu itu misalnya pergi ke sekolah, pondok, pesantren dan lain-lain atau mencari jalan semacam kiasan, misalnya belajar sendiri menelaah kitab-kitab agama dan lain-lain sebagainya.

c.       Rumah Allah misalnya masjid, madrasah dan sebagainya.

d.      Orang yang suka melakukan ini ( yakni berkumpul lalu belajar yang tak dimengerti atau mengajarkan yang sudah diketahui), orang tersebut akan mendapat ketenangan  hati,  dilimpahi  rahmat  Allah,  dikerumuni malaikat karena gembira melihat orang yang  sedemikian itu dan oleh Allah disebut-sebut  akan dimasukkan dalam golongan hambaNya yang sangat taqarrub (mendekat) dan sangat taat padaNya, seperti para malaikat dan sekalian Nabi, sebab bangga melihat perbuatan hambaNya yang baik itu dan mengagumkan sebutannya. Inilah Hadis yang menunjukkan keutamaan membaca al-Quran secara bersama-sama atau tadarus.

e.       Orang  yang  sedikit  amal  kebaikannya,  tentu  tidak  dapat  mencapai  tingkat kesempurnaan taqwa hanya dengan menonjol-nonjolkan keturunannya saja. Allah berfirman: " Sesungguhnya orang yang termulia di antara engkau sekalian itu adalah orang yang paling taqwa."

·         Dan lagi Nabi s.a.w. bersabda: "Datangiah padaku besok pada hari kiamat dengan amal perbuatanmu, tidak dengan keturunanmu. Sesungguhnya aku tidak akan dapat memberikan pertolongan padamu semua darisiksa Allah itu sedikitpun (dengan membanggakan keturunan-keturunan itu)."


Allah Ta'ala berfirman:

"Sesungguhnya orang-orang  yang  suka  jikalau keburukan itu merata di kalangan orang- orang yang beriman, maka orang-orang yang bersikap demikian itu akan memperoleh siksa yang pedih, baik di dunia maupun di akhirat."


·         Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tiada seseorang hambapun yang menutupi cela seseorang hamba yang lainnya di dunia, melainkan ia akan ditutupi celanya oleh Allah pada hari kiamat." (Riwayat Muslim)


·         Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Setiap ummatku itu dimaafkan, kecuali orang-orang yang menampak-nampakkan kejahatannya sendiri. Sesungguhnya setengah dari cara menampakkan - keburukan sendiri itu  ialah  jikalau  seseorang  melakukan  sesuatu  perbuatan  di  waktu  malam,  kemudian berpagi-pagi, sedangkan Allah telah menutupi keburukannya itu, tiba-tiba ia berkata - paginya itu: "Hai Fulan, saya tadi malam melakukan demikian, demikian." Orang itu semalam-malaman  telah  ditutupi  oleh  Allah  celanya,  tetapi  pagi-pagi  ia  membuka tutup Allah yang diberikan kepadanya itu." (Muttafaq 'alaih)


·         Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Jikalau seseorang Amah - hambasahaya wanita - itu berzina, kemudian benar-benar nyata zinanya itu, maka hendaklah ia dijalad - sebanyak lima puluh kali pukulan dengan cemeti - sesuai dengan had yang ditentukan dan jangan mengolok-oloknya. Kemudian jikalau ia berzina lagi, maka jaladlah pula sebagai hadnya dan jangan pula diperolok-olokkan. Selanjutnya jikalau ia berzina untuk ketiga  kalinya,  maka  hendaklah  ia  dijual  saja  -  dengan  menunjukkan  perilakunya  yang tercela kepada calon pembelinya - sekalipun dengan harga sebanding dengan seutas tali dari rambut." (Muttafaq 'alaih)


·         Dari Abu Hurairah r.a. lagi, katanya: "Nabi s.a.w. didatangi oleh sahabat- sahabatnya dengan membawa seorang lelaki yang telah minum arak.. kemudian beliau bersabda: "Pukullah ia-sebagai hadnya." Abu Hurairah berkata: "Di antara kita ada yang memukul orang itu dengan tangannya, ada pula yang memukulnya dengan terumpahnya, bahkan ada yang memukulnya dengan pakaiannya. Setelah orang itu pergi, lalu sebagian orang banyak itu ada yang berkata: "Semoga engkau dihinakan oleh Allah." Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jangan berkata demikian itu, janganlah engkau semua memberikan pertolongan kepada syaitan - untuk menggodanya lagi." (Riwayat Bukhari)




SYUKRON KATSIRON