Dalam
kehidupan kita, seringkali kita mengharapkan kebahagiaan kita. Terlebih ketika
kita sudah menemui ajal. Kita senantiasa mengharapkan agar memperoleh balasan
berupa kebaikan dan kebahagiaan diakhirat kelak. Kita dapat membawa diri kita
menuju kebaikan dan kebahagiaan tersebut.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan apa saja yang engkau semua lakukan
dari kebaikan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya." (al-Baqarah:
215) Allah Ta'ala berfirman pula:
"Maka barangsiapa yang mengerjakan
kebaikan seberat timbangan debu, maka Ia akan mengetahuinya - di akhirat nanti
memperoleh balasannya." (az-Zalzalah: 7) Juga Allah Ta'ala berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan amal
shalih, maka perbuatannya Itu akan menguntungkan dirinya sendiri." (al-Jatsiyah:
15)
Ayat-ayat yang berhubungan
dengan bab ini amat banyak sekali.
Adapun Hadis-hadis yang menguraikan bab ini
juga amat banyak sekali dan tidak dapat diringkaskan keseluruhannya. Maka itu
akan kami sebutkan sebagian daripada Hadis- hadis tersebut:
• Pertama: Dari Abu Zar, yaitu Jundub bin Junadah r.a., katanya:
"Saya berkata: Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih utama - banyak
fadhilahnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan
berjihad untuk membela agamaNya." Saya bertanya lagi: "Hambasahaya manakah
yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu yang dipandang
terindah bagi pemiliknya serta yang termahal harganya." Saya bertanya
pula: "Jikalau saya tidak dapat mengerjakan itu -yakni berjihad fi-
sabilillah ataupun memerdekakan hambasahaya yang mahal harganya, maka apakah
yang dapat saya lakukan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Berilah
pertolongan kepada seseorang pekerja - shani'
- atau engkau mengerjakan sesuatu kepada seseorang yang kurang pandai
bekerja - akhraq." Saya berkata
pula: "Ya Rasulullah, bukankah Tuan telah mengetahui, jikalau saya ini
lemah sekali dalam sebagian pekerjaan?" Beliau s.a.w. bersabda:
"Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan
sedemikian itupun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri - yakni
tidak mengganggu orang lain." (Muttafaq 'alaih)
• Kedua: Dari Abu Zar r.a. juga bahwasanya Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu
setiap paginya hendaklah memberikan sedekahnya, maka tiap setasbihan - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, tiap
setahmidan -bacaan Alhamdulillah - adalah
sedekah, tiap setahlilan bacaan La ilaha
illallah - adalah sedekah, tiap setakbiran - bacaan AllahuAkbar adalah sedekah, memerintah pada kebaikan adalah
sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat
dicukupi - diimbangi pahalanya - oleh dua rakaat yang seseorang itu
bersembahyang dengannya di waktu dhuha - antara sedikit setelah terbitnya
matahari sampai matahari di tengah-tengah atau istiwa'." (Riwayat Muslim)
• Ketiga: Dari Abu Zar juga, katanya: "Nabi s.a.w. bersabda:
"Ditunjukkanlah padaku amalan-amalan ummatku, yang baik dan yang buruk.
Maka saya mengetahuinya dalam golongan amalan-amalan yang baik adalah
menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan, sedang dari golongan
amalan-amalan yang buruk ialah dahak yang dilakukan di dalam masjid dan tidak
ditanam."(Riwayat Muslim)
• Keempat: Dari Abu Zar pula, bahwasanya orang-orang sama berkata:
"Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya raya sama pergi dengan membawa
pahala yang banyak karena banyak pula amalannya. Mereka itu bersembahyang
sebagaimana kita juga bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita juga
berpuasa, tambahan lagi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta-harta
mereka. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan
untukmu semua sesuatu yang dapat engkau semua gunakansebagai sedekah.
Sesungguhnya datam setiap tasbih adalah merupakan sedekah, setiap takbir
merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan
sedekah, memerintahkan kebaikan juga sedekah, melarang kemungkaran itupun
sedekah pula dan bahkan dalam bersetubuhnya seseorang dari engkau semua itupun
sedekah." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah apakah seseorang dari
kita yang mendatangi syahwatnya itu juga memperoleh pahala?" Beliau s.a.w.
bersabda: "Adakah engkau semua mengerti, bagaimana jikalau syahwat itu
diletakkannya dalam sesuatu yang haram, adakah orang itu memperoleh dosa? Maka
demikian itu pulalah jikalau ia meletakkan syahwatnya itu dalam hal yang
dihalalkan, iapun memperoleh pahala." (Riwayat Muslim)
• Kelima: Dari Abu Zar lagi, katanya: "Nabi s.a.w. bersabda
kepadaku: "Janganlah engkau
menghinakan sesuatu kebaikan
sedikitpun, sekalipun hanya
dengan jalan engkau menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri."
(Riwayat Muslim)
• Keenam: Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Setiap ruas tulang dari para manusia itu harus memberikan
sedekah setiap harinya yang di situ terbitlah matahari. Berlaku adil antara dua
orang itupun sedekah, ucapan yang baik itupun sedekah, dengan setiap langkah
yang dijalaninya untuk pergi shalat juga sedekah, melemparkan apa-apa yang
berbahaya dari jalan itu juga sedekah." (Muttafaq 'alaih)
• Ketujuh: Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w.,sabdanya:
"Barangsiapa yang pergi ke masjid pagi atau sore hari, maka Allah
menyediakan untuknyasebuah jaminan nuzul - dalam syurga setiap ia pergi, pagi
atau sore hari itu." (Muttafaq 'alaih)
• Kedelapan: Dari Abu
Hurairah r.a. katanya: Rasulullah s.a.w.
bersabda: "Hai kaum muslimat - wanita Islam, janganlah seseorang tetangga
itu menghinakan tetangganya,sekalipun yang diberikan oleh tetangganya itu hanya
berupa kaki kambing." (Muttafaq 'alaih)
• Kesembilan: Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w.,
sabdanya: "Iman itu ada tujuhpuluh lebih atau enampuluh lebih - lebihnya
ialah antara tiga sampai sembilan cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah
ucapan La ilaha illallah, sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa-apa
yang berbahaya dari jalan. Perasaan malu - berbuat keburukan - adalah salah
satu cabang dari keimanan." (Muttafaq 'alaih)
• Kesepuluh: Dari Abu Hurairah r.a. lagi bahwasanya Rasulullah
s.a.w. bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan di suatu
jalan, ia sangat merasa haus, lalu menemukan sebuah sumur, kemudian turun di
dalamnya terus minum. Setelah itu iapun keluarlah. Tiba-tiba ada seekor anjing
mengulur-ulurkan lidahnya sambil makan
tanah karena hausnya, Orang itu berkata - dalam hati; "Niscayalah anjing
ini telah sampai pada kehausan sebagaimana yang telah sampai padaku tadi."
lapun turun lagi ke dalam sumur lalu memenuhi sepatu khufnya dengan air,
kemudian memegang sepatu itu pada mulutnya, sehingga ia keluar dari sumur tadi,
terus memberi minum pada anjing tersebut. Allah berterima kasih pada orang tadi
dan memberikan pengampunan padanya." Para
sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah
sebenarnya kita juga
memperoleh pahala dengan sebab memberi - makan minum - pada golongan
binatang?" Beliau s.a.w. menjawab: "Dalam setiap hati yang basah -
maksudnya setiap sesuatu yang hidup yang diberi makan minum - ada
pahalanya." (Muttafaq 'alaih)
• Kesebelas: Dari Abu Hurairah r.a. lagi dari Nabi s.a.w. sabdanya:
"Niscayalah saya telah melihat seseorang yang bersuka-ria dalam syurga
dengan sebab memotong sebuah pohon dari tengah jalanan yang pohon itu membuat
kesusahan bagi kaum Muslimin." (Riwayat Muslim)
Dari sini mulailah kita untuk menggapai cita –
cita kita menuju syurga-Nya. Dengan memperbanyak amalan – amalan yang telah
dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Agar kelak kita mampu mendapatkan Syurga Allah
SWT.
SYUKRON KATSIRON