Pembaca yang berbahagia, hidup memang penuh dengan liku – liku yang harus kita jalani dengan penuh semangat dan kerja keras. Apalagi kita sebagai seorang muslim yang sejati yang memiliki keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT. Dengan iman itu kita mampu menjalani apa yang menjadi pola dan aturan kehidupan ini.
Pembaca yang dimuliakan Allah, apa saja toh yang dapat memperkuat dan memperteguh keimanan kita kepada Allah SWT. Mari kita simak paparan dibawah ini!.
Allah Ta’ala berfirman didalam Al- qur’an sebagaimana berikut :
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. (Q.S. 14 : Ibrahim : 24-25).
Diantara upaya yang bisa kita lakukan agar Iman tetap dalam keadaan kokoh (selalu meningkat) di setiap saat dan setiap waktu , yaitu :
1. Membaca, memahami dan mengamalkan Al-Quran (Tadabbur Quran)
Dengan Tadabbur Quran, hati menjadi bercahaya karena Al Quran berfungsi sebagai cahaya (penerang) bagi orang yang dalam kegelapan, yang diliputi oleh keraguraguan, kebimbangandalam menjalani kehidupan, sehingga mendapatkan kemampuan membedakan dengan jelas mana yang benar dan mana yang bathil.
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quraan ataukah hati mereka terkunci?” [Q.S. 47 : Muhammad : 24]
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orangorang yang dzalim selain kerugian.” [Q.S. 17 : Al Israa : 82]
Syukur-syukur dalam mentadabburi Al Quran kita bisa mengajarkannya. Usman bin
‘Affan r.a., berkata, Rasulullah saw bersabda ; “Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari Al Quran, kemudian mengajarkannya” (H.R. Bukhari).
2. Meninggalkan Kemusyrikan
Jika kita ingin memperkuat ketebalan iman kita maka kita harus berusaha menghapuskan dan menghindari perbuatan maksiat. Dimana perbuatan maksiat itu akan dapat menjadikan lebih menjauh dari Allah.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [Q.S 4 : An Nisaa’ : 48].
3. Memperbanyak Dzikir (Dzikrullah)
Dzikir artinya mengingat Allah. Dzikir terbagi menjadi dua yaitu : Dzkir Lisani : Dzikir yang dideskripsikan dengan bahasa lisan (ucapan/kalimatkalimat tauhid).
Dzikir Amali : Dzikir yang diekspresikan/dideskripsikan dalam perbuatan
(terpadu antara fikir-hati-perbuatan).
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.” [Q.S. 33 : Al Ahzab : 41-42]
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” [Q.S. 13 : Ar Ra’d : 28].
4. Melatih Jiwa Muroqobah (merasa dilihat/diawasi saat beribadah)
Tanamkan prinsip hidup bahwa kita senantiasa melihat Allah namun jika kita mampu maka yakinlah bahwa Allah senantiasa mengawasi dan melihat kita. Dengan seperti itu maka kita akan mampu meningkatkan keimanan dan keyakinan kita kepada Allah SWT dimanapun kita berada.
5. Berusaha dan senantiasa berdo’a kepada Allah SWT
Upaya yang terahir yakni pasrah dan senantiasa berdo’a kepada Allah SWT. Dengan langkah ini, biarkan Allah yang mengatur perjalanan hidup kita terlebih keimanan kita supaya tetap awet seumur hidup kita bahkan sampai kelak kita menghadap Allah SWT.
Demikian sedikit pencerahan untuk kita semua. Jika baik maka ambillah. Karena itu semata – mata hidayah dan petunjuk dari Allah SWT. Namun jika jelek buanglah karena itu semata – mata kesalahan penulis. Terima kasih sahabat atas kunjungannya.
GANBATTE KUDASAI