Sebenarnya, dengan mengetahui asal muasal perayaan maulid yang dibuat oleh sebuah
kelompok sesat tidak perlu lagi dijelaskan tentang hukumnya. Karena saya yakin bahwa seorang
muslim yang taat pasti tidak akan mau ikut merayakan perhelatan sesat
ini.
Akan tetapi mengingat bahwa sebagian orang masih ragu akan kesesatan
perhelatan ini maka dipandang perlu menjelaskan beberapa dalil yang menyatakan haram hukumnya
merayakan hari maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam.
Diantara dalilnya:
1. Allah taala berfirman:
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.
(Q.S. Al Maidah: 3).
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama islam telah sempurna tidak boleh ditambah dan
dikurangi, maka orang yang mengadakan perayaan maulid Nabi yang dibuat setelah rasulullah
shallallahu `alaihi wasallam wafat berarti menetang ayat ini dan menganggap agama belum
sempurna masih perlu ditambah. Sungguh peringatan maulid bertentangan dengan ayat di atas.
2. Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam :
Hindarilah amalan yang tidak ku contohkan (bid`ah), karena setiap bid`ah
menyesatkan”. HR. Abu Daud dan Tarmizi.
Peringatan maulid Nabi tidak pernah dicontohkan Nabi, berarti itu adalah bi'dah, dan
setiap bi'dah adalah sesat, berarti maulid peringatan Nabi adalah perbuatan sesat.
3. Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam :
“Siapa yang menghidupkan suatu amalan yang tidak ada dasarnya dalam dien kami,
amalannya ditolak.” Muttafaq ’alaih
Dalam riwayat Muslim: “Siapa yang mengamalkan perbuatan yang tidak ada
dasarnya dalam dien kami, amalannya ditolak.”
Dua hadist di atas menjelaskan bahwa setiap perbuatan yang tidak dicontoh Nabi tidak akan
diterima di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, dan peringatan maulid Nabi tidak dicontohkan oleh Nabi
berarti peringatan maulid Nabi tidak diterima dan ditolak.
4. Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam:
Barang siapa yang meniru tradisi suatu kaum maka dia adalah bagian dari kaum
tersebut. HR. Abu Daud.
Tradisi peringatan hari lahir Nabi Muhammad meniru tradisi kaum Nasrani merayakan
2
hari kelahiran Al Masih (disebut dengan hari natal) , maka orang yang melakukan peringatan hari
kelahiran Nabi bagaikan bagian dari kaum Nasrani -wal
'iyazubillah-.
5. Peringatan maulid Nabi sering kita dengar dari para penganjurnya bahwa itu adalah
perwujudan dari rasa cinta kepada Nabi. Saya tidak habis pikir bagaimana orang yang
mengungkapkan rasa cintanya kepada Nabi dengan dengan cara melanggar perintahnya, karena
Nabi telah melarang umatnya berbuat bidah. Ini laksana ungkapkan
oleh seorang penyair:
Jikalau cintamu kepadanya tulus murni, niscaya engkau akan mentaatinya.
Karena sesungguhnya orang yang mencintai akan patuh terhadap orang yang dicintainya
6. Orang yang mengadakan perhelatan maulid Nabi yang tidak pernah diajarkan Nabi
sesungguhnya dia telah menuduh Nabi telah berkhianat dan tidak menyampaikan seluruh risalah
yang diembannya.
Imam Malik berkata," orang yang membuat suatu bidah dan dia menganggapnya adalah
suatu perbuatan baik, pada hakikatnya dia telah menuduh Nabi berkhianat tidak menyampaikan
risalah.
Setelah membaca artikel ini, berdoalah kepada Allah agar diberi hidayah untuk bisa
menerima kebenaran dan diberi kekuatan untuk dapat mengamalkannya dan jangan terpedaya
dengan banyaknya orang yang melakukannya seperti firman Allah:
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan
mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah) (Q.S. Al An'aam: 116 ). Abu Raihanah
*Dikutip dari: Makalah Sejarah Maulid, hukum dan pendapat ulama terhadapnya karya
Nashir Moh. Al Hanin dan sumber lain.